Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan STP atau “Science Techno Park” Reklamasi Lahan adalah terkait lahan calon lokasi karena membutuhkan lahan khusus dan spesifik. Beberapa upaya sudah dilakukan antara lain tahun 2014 dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan tambang batubara tetapi terkendala status dan batas waktu penggunaan lahan serta penilaian dan rencana reklamasi yang sudah disusun harus melalui proses perubahan. Pada tahun 2015 dilakukan kajian tentang pengembangan STP Reklamasi Lahan yang menghasilkan beberapa rekomendasi antara lain adalah calon lokasi STP Teknologi Reklamasi Lahan. Calon lokasi yang paling ideal menurut pendapat sumber informasi (peneliti, pelaku pemberdayaan dan pengambil kebijakan) dari berbagai kalangan terkait adalah lahan bekas pertambangan rakyat.
Terdapat 2 alternatif calon lokasi dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing, yaitu:
- Lahan bekas tambang emas ilegal (PETI) di Kecamatan Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin. Kelebihan areal calon lokasi ini adalah level degradasi yang sangat memprihatinkan dan dampak sosial ekonomi dan ekologinya sangat besar sehinnga menjadi tantangan pengembangan iptek reklamasi lahan yang akan memacu berkembangnya inovasi dan daya saing para peneliti. Kelemahan mendasar calon lokasi ini adalah terkait dengan jarak lokasi dari Universitas Jambi yang mencapai lebih dari 350km, sehingga membutuhkan pembiayaan terutama transportasi ke Pemanfaatan wilayah calon lokasi ini lebih diarahkan untuk pengembangan sentra riset atau dalam jangka panjang untuk pengembangan Taman Sains.
- Lahan bekas galian C (tanah liat) untuk kebutuhan penimbunan bandara dan industri batubata rakyat yang banyak tersebar di Kabupaten Muaro Jambi. Kelebihan areal calon lokasi selain dekat (5 – 40 km) dari Universitas Jambi juga memiliki karakteristik degradasi permukaan lahan yang mirip dengan pertambangan batubara yaitu lahan marginal dan kolam bekas Laju dan dampak degradasi bersifat lokal dan untuk riset pengendalian pencemaran sumber daya air (air asam tambang) kurang memberikan tantangan bagi pengembangan iptek. Karakteristik yang mirip dengan pertambangan permukaan menjadikan calon lokasi ini sesuai untuk pengembangan demplot aplikasi teknologi reklamasi lahan yang dalam jangka panjang potensial menjadi taman teknologi.
Alternatif pilihan calon lokasi ini direncanakan tetap dikembangkan sebagai cikal bakal pembangunan Taman Sains dan/atau Teknologi Reklamasi Lahan